.::the kere travelers::.

biar kere asal traveling

Archive for the month “Desember, 2009”

mari bicara

selalu suka menyimak iklan teh sariwangi ini:

sariwangi

dan saya bersyukur karena hingga hari ini semua hal terkait proses itu masih selalu bisa kita bicarakan baik-baik. ya, saya sangat beruntung karena dia adalah pendengar sekaligus penyimak yang sangat baik, setidaknya sampai hari ini :). tentunya saya berharap agar esok, lusa, dan di hari-hari seterusnya, kami akan selalu bisa membicarakan semua hal -enak-tidak enak- dengan baik-baik, entah dengan cara minum teh, kanpai rootbeer, atau ngemil kebab.

hingga hari ini sepertinya saya deh yang lebih banyak bicara. ngakunya sih senewen, padahal emang dasarnya aja bawel :D. boleh saja saya merasa bahwa hari-hari belakangan ini telinga (dan perhatiannya) bisa selalu saya andalkan. namun saya harus sadar, kedepan mungkin akan lebih banyak lagi mulut-mulut yang membutuhkan telinganya, dari sekedar mendengarkan, menyimak, hingga memberi solusi. dan mungkin tidak hanya telinganya, tapi juga tangannya, kakinya, isi otaknya, dan hatinya. meskipun prediksi ini sudah pernah ia sampaikan jauh-jauh hari kemarin, tetap saya merasa bahwa menjalankan konsekuensinya tidak akan semudah menganggukkan kepala.

karenanya saya merasa perlu untuk belajar sabar lebih giat lagi. semoga saya diberi kesabaran untuk bisa terus belajar sabar 🙂

::pinky, tibatiba mules abis minum mochaccino::

semoga kedua big boss ga segalak guru kimia

kamis, 24 desember 2009, 12.35

dalam beberapa jam lagi, saya akan menghadap kedua big bossnya. walaupun sudah mengantongi beberapa bocoran (oke, bukan beberapa. BANYAK!), tapi tetap saja ada semacam perasaan excited dan penasaran, seperti apa ‘sambutan’ terhadap saya nanti. 🙂

oya, sayang sekali beberapa temanbaik saya tidak bisa mendampingi saya. tapi tidak masalah, lagipula “berangkat-SENDIRIAN-menuju-subang-untuk-bertemu-kedua-big-boss” terdengar sedikit lebih heroik. :p

12.50

tidur aaah. saya tidak ingin menemui mereka dalam kondisi mata bengkak karena kurang tidur.

bismillah… [lanjut doa rabithah]

…:::brain:::…

ada yang deg-degan…

lah, emangnya dia doang yang deg-degan? saya juga kaliii…. saya kan masih harus ngadep ibunya *yang dia bilang galak-itu-wajar-karena-beliau-guru-kimia*, huhuhuuu…

okay…it will be tomorrrow, then…

mari berdoa bersama-sama…

mengheningkan cipta….mulai.

::pinky::

bukan tentang orang lain

pada saat saya memutuskan untuk maju melamar dia *atau dia yang melamar saya yah? hehehee..*, dan dia memutuskan untuk menerimanya, saya 110% sadar bahwa mungkin akan ada perasaan orang lain yang dikecewakan, harapan orang lain yang tidak terpenuhi, atau hati orang lain yang terluka. *ceileeeeee bahasanyah* saya tahu kalau dia punya banyak fans, bahkan beberapa kali diajak menikah oleh orang lain.

well, mungkin akan terdengar kejam, but i dont really care about how others feel. saya mencukupkan diri saya dengan keyakinan bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. tidak pernah sekalipun ada perasaan menang karena saya tidak sedang berkompetisi. tidak pernah juga saya merasa lebih baik dari orang lain.

beberapa hal yang sudah dia ceritakan juga membuat saya semakin yakin bahwa proses ini sebaiknya tidak berlangsung terlalu lama. that’s a big decision we made, dan semoga keputusan itu bisa membantunya menyelesaikan beberapa masalah yang sedang dia hadapi.

dan pada akhirnya, kita memang tidak bisa selalu membuat semua orang puas pada saat yang bersamaan. dan bagi saya, suara teman-teman yang mendoakan agar proses kami berlangsung lancar dan tetap terjaga jauh lebih berarti.

bogor, 15 des 09 [brain]

@pinky: please tell me. dukunnya siapa, dan alamatnya dimana yah? 😀

…brain mengawali…

kadang masih tidak percaya bahwa pada akhirnya saya bisa berproses seperti ini

pertanyaan itu saya sampaikan -via seorang temanbaiktiadatara- untuk kali pertama pada bulan juli 2009, kemungkinan sekitar tanggal 18-19. jawaban yang saya terima cukup jelas. kurang lebih intinya: ‘tidak tahun ini’.

bagi mereka yang pesimis, mungkin akan merasa patah hati dan langsung mempertimbangkan merk obat nyamuk mana yang akan ditenggak. namun bagi saya, tidak sepantasnya saya menyerah begitu saja. i believe that’s the right thing to do, and i’d not stop at first attempt. if i count that answer as a rejection, then i’d only stop if i was rejected 25 times in a row. 😀

pertengahan november 2009

amanah bertambah. beliau telah pergi dengan cara yang mudah. berita itu sampai kepada kami di dinginnya malam, dan kata pertama yang terucap dari lisan sang pendamping hidup adalah hamdalah.

akhir november 2009

kali itu, giliran saya yang menerima pertanyaan darinya. sempat ragu sejenak di awalnya, namun entah mengapa keraguan itu sekejap menghilang, tersisa hanyalah keyakinan serupa yang pernah saya rasakan sebelumnya. this is the right thing to do.

dan kami pun sepakat…

‘perjuangan’ sebenarnya dimulai…

…and let’s get this story started…

09 desember 2009, hari korupsi se-dunia

[brain]

dan…hasilnya…

bagaimanapun dia harus bisa meyakinkan dua bos besar sayah ituh, bahwa nantinya saya akan berada di ‘tangan’ yang tepat 🙂

mudah-mudahan ini bukan perkara rumit, karena saya sendiri sudah merasa cukup mantap, sehingga semestinya saya bisa menularkan perasaan mantap itu ke kedua bos. mereka (tentunya) meminta dia untuk datang dan memperkenalkan diri. saya sarankan, gimana kalo saya gak ikut aja, siapa tahu dengan cara seperti itu proses ngobral-ngobrolnya jadi lebih rileks *maksudnya saya-nya yang rileks, hehe*

secara umum alhamdulillah belum nemu hambatan berarti. hanya sedikit pesimis soal rencana-bulan-mei karena menurut mereka bulan mei terlalu mepet. ternyata persiapannya itu ribeeeeeeeeettt…bener! setelah dia menemui orang tua saya, selanjutnya adalah dia datang lagi bersama orang tuanya untuk bersepakat masalah tanggal eksekusi. kemudian, giliran orang tua saya yang melakukan ‘kunjungan keliling’, terutama ke saudara-saudara yang lebih tua, dalam rangka sounding soal rencana hajatannya. nah, ini artinya kan bakal makan waktu lagi…setelah itu tentunya dilanjut dengan rapat keluarga *masih belom kebayang kayak gimana, secara jaraknya jauh-jauhan gitu*. setelah proses lobbying selesai, barulah urusan beranjak makin ribet: mencari (sekaligus ngetek) gedung, berburu bahan untuk seragam keluarga *btw kok tadi gak disinggung-singgung soal berburu bahan untuk aktor dan aktris utama-nya ya??*, berburu tukang rias yang oke punya, rapat sama tetangga kanan-kiri-depan-belakang rumah, dan mungkin banyak lagi hal-hal yang belum terbayang oleh saya tapi pasti gak kalah ribet. semua itu sukses membuat saya bengong mendadak, trus ngelamun, dan akhirnya merasa hopeless…Tuhaaaaan, ternyata beneran ribeeeeett, huahuahuahuaaa..

sebenernya saya pengen banget ngeluh-ngeluh sama dia-nya, hanya untuk relieving aja. kalau bicara soal ‘the right time’, jujur saya gak terlalu yakin kapankah saat yang dikatakan benar-benar tepat itu. meskipun sekarang kondisinya adalah saya lagi hectic banget sama tugas kuliah, kerjaan, dan urusan pindah kost, saya tetap merasa bahwa ini bukanlah waktu yang tidak-tepat untuk menjadi awal segala ‘kericuhan’ ini. tergantung kita menyikapinya aja kan? seperti yang saya bilang pada nia: saya hanya tidak ingin kehilangan kesempatan.

besok-besok mungkin segalanya akan lebih berat lagi. semoga saya (dan dia) bisa melewatinya dengan gemilang *kayak mau tanding bola aja*

[pinky]

langkah pertama

sebenarnya ada dua langkah penting disini, tapi karena ‘jobdesk’-nya sama, jadi bisa kita kategorikan jadi satu langkah aja…

uhm, well, hal kedua terpenting setelah izin Allah…

izin orang tua.

he got it.

and tomorrow will be my turn.

akan seperti apakah itu?? let’s see… rasanya sih gak bakal ada hal-hal aneh yang akan terjadi *amiiin*, ditandai dengan perasaan hati *cailah bahasanya* yang juga adem-ayem-tentrem inih…*bilang amin sekali lagi*. malah sebaliknya, i was thinking that this would be interesting to do so *hayahh*.

bismillah. insya Allah niatnya baik.

[pinky]

(tulisan aseli ditulis pada tanggal 7 desember 2009)

Navigasi Pos